Limbah Padat Adalah Jenis Limbah Berdasarkan
Sistem Pengelolaan Limbah Padat
Sistem pengelolaan untuk jenis-jenis limbah padat meliputi proses pengumpulan, pengangkutan, hingga pengolahan. Dalam proses pengumpulan, jenis limbah padat harus dipisahkan berdasarkan jenisnya seperti organik dan anorganik yang meliputi kertas, plastik, logam, dan lain-lain.
Limbah padat anorganik yang masih dapat didaur ulang harus dikirim ke tempat pengolahan limbah daur ulang, sedangkan limbah padat yang tidak dapat didaur ulang harus dikirim ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, jenis limbah padat organik juga dapat dimanfaatkan kembali menjadi kompos.
Untuk mengurangi timbulan limbah padat, bisa digunakan mekanisme 5R, yaitu Refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), repurpose (upcycling atau penggunaan kembali dengan tujuan baru), dan recycle (daur ulang).
Limbah Cair Industri
Sesuai namanya, limbah cair industri adalah produk sisa berwujud cair yang dihasilkan dari berbagai aktivitas industri, seperti pengolahan makanan, kimia, tekstil, dan lain sebagainya.
Jenis-jenis limbah cair industri dapat mengandung bahan-bahan berbahaya seperti logam berat, bahan kimia, zat pewarna sintetis, atau B3. Karakteristiknya bisa berbeda-beda tergantung tipe industri yang menjadi sumber limbahnya.
Mar Jenis-jenis Limbah Berdasarkan Bentuknya (Padat, Cair, dan Gas)
Limbah dalam lingkungan hidup didefinisikan sebagai zat sisa atau bahan buangan yang sudah tidak bermanfaat atau bernilai. Berdasarkan bentuknya, jenis-jenis limbah dapat diklasifikasikan menjadi limbah padat, cair, dan gas.
Masing-masing memiliki wujud dan karakteristik berbeda-beda, namun sama-sama dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Oleh karena itu, limbah perlu dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Namun, jenis limbah yang berbeda juga membutuhkan tindak pengelolaan yang berbeda. Jadi, kenali apa saja klasifikasi limbah berdasarkan bentuknya untuk memahami bagaimana alternatif cara yang benar untuk mengelolanya.
Limbah Domestik atau Rumah Tangga
Jenis limbah berdasarkan sumbernya yang satu ini mungkin ini tidak terlalu asing untuk Anda. Pasalnya, hampir setiap hari Anda pasti berhubungan dengan sampah ini. Karena memang berasal dari benda-benda yang familiar.
Contohnya adalah air limbah kamar mandi, sabun, deterjen, kakus, minyak, dan lain-lain. Jenis limbah domestik tidak terlalu berbahaya dan bisa Anda kelola dengan cara yang lebih mudah.
Misalnya saja dengan mendatangkan instalasi pengolahan air limbah dari PT Tanindo. Sehingga limbah-limbah tersebut bisa disterilkan agar tidak memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan dan kesehatan.
Selain berasal dari produk-produk yang sering Anda gunakan, limbah rumah tangga bisa juga bersumber dari manusia itu sendiri. Misalnya saja kotoran manusia ataupun air seni. Meski begitu, limbah dari manusia tidak akan membahayakan lingkungan karena tidak mengandung zat-zat kimia keras.
Dalam kegiatan pertanian, tumbuhan akan mendapatkan asupan dari produk buatan manusia. Contohnya saja seperti pupuk, obat pembasmi hama, dan lain sebagainya. Produk inilah yang mampu memunculkan limbah berupa pertumbuhan gulma yang tidak terkendali.
Tidak hanya itu, pemakaian pupuk atau pestisida yang terlalu berlebihan tanpa mengikuti petunjuk atau aturan akan membuat tanaman menjadi beracun dan berbahaya. Sehingga tanaman tersebut tidak akan bisa dan aman untuk manusia konsumsi.
Selain gulma, bentuk lain dari limbah pertanian adalah senyawa amonia yang menguap ke atmosfer. Sehingga akan menghasilkan limbah berwujud gas. Gas amonia sendiri bisa memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Jenis limbah berdasarkan sumber yang terakhir adalah limbah pariwisata. Seperti yang Anda tahu bahwa, transportasi berupa mobil, bus, kereta api, sepeda motor, pesawat terbang, dan kapal membutuhkan bahan bakar. Bahan bakar inilah yang akan memunculkan limbah berupa gas.
Dampaknya sudah bisa Anda tebak. Tentu saja akan membuat lingkungan dan udara tercemar. Karena gas-gas tersebut juga cukup berbahaya. Jika jumlah gas ini terlalu besar, kemungkinan akan memunculkan terjadinya hujan asam dan pemanasan global.
Maka dari itu, saat ini perusahaan-perusahaan otomotif tengah berlomba-lomba untuk menciptakan kendaraan yang ramah lingkungan. Contohnya seperti mobil listrik yang menggunakan baterai.
Jenis-jenis Limbah Padat dan Contohnya
Sesuai namanya, limbah padat merupakan produk buangan atau sisa kegiatan yang berwujud padat (solid). Berdasarkan karakteristiknya, limbah padat atau sampah dibedakan lagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
Gas Karbon Dioksida (CO2)
Gas karbon dioksida adalah jenis limbah gas yang paling umum dijumpai dan dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan industri.
Gas CO2 merupakan gas yang berbahaya bagi lingkungan karena dapat menimbulkan efek rumah kaca dan perubahan iklim. Hal ini terjadi karena gas CO2 dapat menyerap radiasi matahari dan menghamburkan kembali ke atmosfer, sehingga suhu bumi menjadi semakin panas.
Metana merupakan jenis limbah gas yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia seperti pertanian, peternakan, dan pengelolaan sampah. Jika CO2 dihasilkan dari proses pembakaran, maka CH4 bisa berasal dari limbah kotoran manusia dan hewan.
Dibanding CO2, metana dikenal sebagai salah satu gas rumah kaca yang kuat dalam hal menyerap dan memantulkan panas ke atmosfer. Peningkatan konsentrasi CH4 di udara bahkan dapat mempercepat perubahan iklim dan pemanasan global.
Jenis-jenis Limbah Berdasarkan Bentuknya
Menurut definisi dari KBBI, limbah merupakan sisa proses produksi atau bahan yang sudah tidak berharga, tidak mempunyai nilai, atau barang yang rusak/cacat dalam proses produksi. Adapun dalam UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009, limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.
Berdasarkan wujud atau bentuknya, limbah dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori. Yaitu limbah padat atau biasa disebut sampah, limbah cair, dan limbah gas. Ketiga jenis limbah tersebut dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber, karakteristik, atau zat penyusunnya.
Sistem Pengelolaan Limbah Gas
Selanjutnya, ada jenis-jenis limbah gas yang bisa dikelola melalui beberapa mekanisme untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan. Di antaranya yaitu melalui sistem kontrol emisi dengan teknologi scrubber, adsorpsi, filter, precipitator elektrostatik, dan lain sebagainya.
Ada pula beberapa jenis industri yang masih bisa memanfaatkan ulang gas buangnya sebagai pemanas atau untuk keperluan energi lainnya. Hal ini dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas buang ke atmosfer.
Untuk mengurangi pencemaran akibat limbah gas, diperlukan juga beberapa upaya lain seperti pengurangan bahan bakar fosil dan penggunaan teknologi ramah lingkungan. Diperlukan juga adanya regulasi yang ketat terkait baku mutu kualitas udara dan batas emisi gas buangan yang diterapkan bagi pelaku industri.
Sudah Memahami Jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya?
Demikianlah penjelasan tentang limbah berdasarkan sumbernya. Intinya, limbah pasti akan berbahaya jika tidak mendapat penanganan yang benar. Oleh karena itu, jika Anda ingin terhindar dari bahaya limbah, khususnya di dalam air. Anda bisa menggunakan jasa IPAL Tanindo. Mari jaga kualitas air Anda!
%PDF-1.7
%����
695 0 obj
<>
endobj
711 0 obj
<>/Encrypt 696 0 R/Filter/FlateDecode/ID[<04EBD52E9816F04AA71BAE8E1CDA8526><246BF920EE8F7F4D9A69C0CB2A623598>]/Index[695 32]/Info 694 0 R/Length 84/Prev 32158696/Root 697 0 R/Size 727/Type/XRef/W[1 2 1]>>stream
h�bbd``b���WA����u �$"� �X �R�$V�
�V �i@£�����$��H����g� ^|
A
endstream
endobj
startxref
0
%%EOF
726 0 obj
<>stream
&s�_��s'�jLg�6�lM����b6�٠.
�=��8I����\H�B�n-�bc�C�t(�T�[ ��������%���)p��(������"ǃ��)������Ŧ�~�q�T�Mp�����J#&d:�-��9 =r��P!��p/w��&L�X���GJn��{�\_���}<[?���7�k?ξ���(JNl@ǯ�
Q���?����^lo]���������@7��9�;r$8GF�ʽ89�����U�;{�gG
��6�e�c7?�H4�"���R
��{Џp�w���]'��4��h��4�ɤ���3s���W,�T�!�A?#�Rӂ]6���g�t�TA?f�`̈́U#���R���k6�͝F����e�����p�Sͻm|b`i��_]^݃� ����\�q�Saڍg茤��I2���o��D�"ok���"���$�E���Z�U�����u#f�B\\�t���QB�T��H����Q�T.{b$v�`IL�q�"EKv�E9��S�ѹ�d�}VD
[�t�����з��/�]$�d�:�Yx��fs@��f�[)��Z8��}���{��L���mćWΨ�f�]?f �،��{�!�B�CZU�����N��
5��c9��+ӑ�[�����hV}�RDIK�z�"�O8���Xw`�`b�߈�kD���y��_����ɡmPq���l`�y'����*����lT�C7�'K̬����vW~e+촄Qs�E)P�mR^������%��]oХ��A�4�~�B�Ycj(��Nz��%������y�V0�������?z��p�vA�P��2��0�q-��
y�]�g����6P}�N��oo�
��xҩ�$s���"4l/)ŒG��ʬn#�,�l$h-��'vZ�d�(X���(�ʶ(xw�0�����2`\ o�LO��$\"���?��:'�dV�ſ#�ߤJY�������6���Uֱ5�ȣ�6�x���}��h�������荣���ѝ�k�s�#�iؖ�Β�^��a-�1�v�Ӯ�ސ5RQ���m�R��|�Bpk�uDp[Rq!J;��ۆ�u�^��vpq-�!'�X
�?'+B./��j�EP\2�U�^q��b���&�6cM0+�����s�Z*�%R����L�ͽ1p4$��V�S\3�.��~|בk�,�%vI�B�����;�I���:!(+����M`W�-y���sgf�q��x���%4��Y�D@�,���
Jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya
Kebanyakan orang hanya mengetahui kalau limbah itu berasal dari pabrik. Padahal faktanya tidak demikian. Karena zat-zat yang Anda nilai berbahaya ini juga bisa muncul dari erupsi gunung berapi. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai jenis limbah berdasarkan sumbernya seperti berikut:
Limbah industri merupakan jenis limbah yang berasal dari kegiatan pabrik. Jenis pertama ini masih bisa terbagi dalam beberapa kelompok lagi, tergantung dari jenis-jenis industrinya atau sektor usaha. Adapun berikut ini adalah beberapa jenis limbah industri:
Dari namanya saja Anda seharusnya bisa menebak bahwa pabrik ini biasanya mengalirkan limbah yang cukup berbahaya untuk lingkungan alam juga kesehatan manusia. Bentuk limbah yang dihasilkan juga beragam, bisa padat, cair, hingga gas.
Industri makanan ini menghasilkan limbah berupa sisa-sisa makanan. Kandungan senyawa yang muncul dari limbah memang tidak berbahaya. Karena berupa lemak, mineral, protein, hingga karbohidrat.
Hanya saja, jika tidak mendapat penanganan yang baik, maka akan menimbulkan bau yang kurang sedap untuk lingkungan sekitar.
Limbah industri pakaian memiliki nama lain sebagai tekstil. Biasanya zat-zat ini muncul dari sisa pencucian, pewarna pakaian, atau sisa kain yang tidak terpakai.
Limbah ini juga bisa mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan bijak. Maka dari itu, muncul istilah daur ulang untuk sisa-sisa zat dari industri pakaian.