Kantor Bank Aladin Terdekat
TRIBUNBATAM.id - Cara dan biaya tutup rekening Bank Aladin lewat kantor maupun call center.
Bank Aladin merupakan besutan dari PT Bank Aladin Syariah Tbk.
PT tersebut merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan dan bermarkas di Jakarta, Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1994. Pada awalnya, perusahaan bernama Maybank Nusa International yang merupakan patungan usaha antara Maybank dan Bank Nusa Nasional.
Bank Aladin merupakan salah satu bank konvensional yang sudah berdiri lama di Indonesia.
Namun seiring berjalannnya waktu, ada beberapa bank konvensional yang mulai beralih ke Bank digital, salah satunya adalah Bank Aladin.
Meskipun Bank digital banyak kita temukan, namun kita akan menemukan sesuatu yang lain dari bank Aladin ini.
Baca juga: Cara Praktis Transfer Uang dan Isi Saldo di Aladin, Bisa Pakai Bank Apapun
Baca juga: Cara Tarik Tunai dan Setor Tunai tanpa Kartu Aladin di Alfamart atau Alfamidi
Sistem yang digunakan ialah sistem Bank syariah, anda akan menemukan suku bunga yang sangat kecil sekali jika dibadingkan dengan yang lain.
Bagi yang memiliki rekening dan ingin menutup rekening Bank Aladin dapat menguikut cara dan syarat yang sudah ditentukan.
Berikut syarat menutup rekening Bank Aladin :
Terkait biaya, semua calon nasbah tidak ada yang diminta untuk memberikan uang panjeran pada akun Bank digital miliknya, semua bank digital seperti itu.
Hal tersebut juga berlaku ketika kita ingin melakukan penutupan rekening secara permanen.
Jadi bisa dikatakan biaya menghapus akun Bank Aladin adalah Gratis.
Berikut cara menutup rekening Bank Aladin :
Suara.com - Kolaborasi pelaku usaha bisa dalam hal apapun. Bisa saja kolaborasi memanfaatkan aset dari masing-masing pelaku usaha.
Salah satunya Alfamart yang berkolaborasi dengan Bank Aladin Syariah yang melakukan kolaborasi memanfaatkan aset. Mereka berkolaborasi melalui integrasi teknologi digital perbankan milik Bank Aladin dengan ekosistem milik Alfamart.
Konkretnya, Aladin Bank meluncurkan fitur tarik-setor tunai (tarsetun) di seluruh gerai Alfamart di Indonesia, jumlahnya mencapai 17.800 gerai.
Marketing Director Alfamart Ryan Alfons Kaloh mengatakan, ada beberapa alasan utama Alfamart bisa berkolaborasi dengan bank Aladin. Pertama adalah potensi market itu sendiri, seperti yang kita ketahui bersama bahwa ada sekitar 77 persen dari masyarakan yang masih unbankable yang perlu digarap secara maksimal.
Baca Juga: Jatim Luncurkan Program Perlindungan Sosial Dampak Inflasi dan Kenaikan BBM Senilai Rp257 Miliar
"Kedua, adanya kesamaan segmen dan tujuan. Bagi saya kolaborasi dengan bank Aladin itu pas sekali kita melayani segmen market yang sama baik secara potensi market maupun demografinya," ujar Ryan di Indonesia Brand Forum 2022 secara Virtual, Senin (19/9/2022).
Dia melanjutkan, kolaborasi ini juga untuk mendorong inklusi keuangan dan memperkuat eksosistem bisnis masing-masing. Ryan juga tidak menutup kemungkinan ada bank-bank lain yang juga berkolaborasi dengan Alfamart.
"Kami bersifat terbuka. Kami juga melayani bank-bank yang lain. Kami nggak pernah menutup (diri). Cuma dalam hal ini, dengan Bank Aladin, ada kesamaan audience-nya. Mereka mau grow. Karena target market-nya ada di situ, unbankable dengan syariah," ucap dia.
Kolaborasi ini dikatakan menggabungkan kekuatan karena kedua pemain berasal dari medan bisnis yang berbeda. Alfamart adalah salah satu penguasa jaringan ritel nasional, sementara Bank Aladin merupakan bank syariah yang berplatform digital.
Melalui lebih dari 17 ribu jaringan ekosistem Alfamart, masyarakat memiliki akses ke layanan perbankan syariah dengan mudah. Fitur terbaru ini juga memungkinkan nasabah melakukan transaksi penarikan maupun penyetoran uang tunai, baik dari dan ke rekening Aladin Bank tanpa menggunakan kartu debit.
Baca Juga: Solusi Bisnis Retail di Masa Pandemi, Kini Ibu Rumah Tangga Bisa Miliki Toko Virtual Alfamart
Perubahan nama tersebut akan efektif setelah memperoleh persetujuan dari instansi yang berwenang. "Kami melihat Aladin sebagai brand yang memenuhi kriteria ramah di telinga publik, mudah diingat, memiliki asosiasi yang positif namun tidak eksklusif bagi kalangan tertentu saja," ujar Dyota Marsudi, selalu Presiden Direktur yang baru, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, (9/4/2021).
Jika dilihat suku katanya, Aladin memiliki arti yang mendalam. Ala berarti dengan atau di atas. Sedangkan Din berarti way of life atau faith," ia menambahkan.
Aladin diharapkan dapat menjadi representasi merek yang dinamis dan dapat merangkul berbagai kalangan dengan beragam latar belakang.
"Pergantian nama ini bukan sekadar proses mengubah nama dan logo, melainkan juga sebuah transformasi diri menjadi bank yang lebih relevan, merangkul dan dekat kepada masyarakat masa kini melalui pendekatan digitalisasi. Di samping itu, kami juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk semua nasabah kami,” kata Dyota.
Bank Aladin Syariah masih akan melanjutkan pengenalan nama, logo berikut tagline baru dalam acara peluncuran pada beberapa bulan ke depan. Langkah ini menjadi salah satu upaya untuk lebih mendekatkan citra baru perseroan kepada nasabah dan masyarakat.
PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) resmi mengumumkan kerja sama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau Alfamart untuk sistem pembayaran dan pengiriman uang lewat remitansi. Selain dengan Alfamart, Bank Aladin Syariah juga menggandeng platform layanan telemedicine Halodoc.
Direktur Operasional Bank Aladin Syariah, Basuki Hidayat mengatakan, kerja sama dengan Alfamart dimaksudkan untuk meningkatkan literasi keuangan syariah di masa mendatang yang berbasis digital.
"Kerja sama dengan Alfamart kami lakukan guna mendukung inklusi keuangan di Indonesia melalui jasa layanan perbankan yang menggabungkan elemen online dan offline. Serta mendigitalisasi partner ekosistem untuk akses ke dalam produk perbankan," kata Basuki dalam Seremoni Kerjasama Bank Aladin, Alfamart, dan Halodoc, Rabu (7/7/2021).
Basuki yakin, kerja sama ini akan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Mengingat Alfamart merupakan jaringan minimarket yang sangat besar dan berlokasi di seluruh penjuru Indonesia. Sehingga dapat lebih mudah diakses masyarakat Indonesia, termasuk bagi yang saat ini belum terjangkau oleh layanan perbankan.
Sedangkan, kerja sama Bank Aladin Syariah dengan Halodoc dilakukan untuk mendukung layanan masyarakat seperti telemedicine agar dapat diakses lebih luas. Terutama pada masa pandemi seperti ini.
PT Bank Aladin Syariah Tbk (IDX: BANK) (sebelumnya bernama PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan dan bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1994.
Pada awalnya, perusahaan bernama Maybank Nusa International yang merupakan patungan usaha antara Maybank dan Bank Nusa Nasional. Kemudian, pada tahun 2000, nama perusahaan berubah menjadi Bank Maybank Indocorp karena pengalihan saham Bank Nusa kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Perusahaan Pengelola Aset (sebelumnya Badan Penyehatan Perbankan Nasional).
Pada tahun 2010, perusahaan mulai beroperasi dengan prinsip syariah dengan nama baru Bank Maybank Syariah Indonesia. Kemudian, pada tahun 2011, saham milik Menteri Keuangan Republik Indonesia dialihkan kepada PT Prosperindo.
Pada Mei 2019, Maybank dan Prosperindo menandatangani Perjanjian Pembelian Saham dengan Aladin Global Ventures (dahulu NTI Global Indonesia) dan Berkah Anugerah Abadi, dimana Aladin dan Berkah bertindak sebagai pembeli saham.[1][2]
Setelahnya, pada Desember 2019 kepemilikan perusahaan oleh Aladin dan Berkah mulai resmi berjalan, ditandai dengan persetujuan akuisisi oleh OJK, dimana masing masing perusahaan memegang 70% dan 30% saham perusahaan, yang dilanjutkan dengan perubahan nama perusahaan pada akhir Desember 2019 dan penandatanganan akta akuisisi oleh kedua pihak pada Januari 2020.[3]
Aladin dan Berkah adalah dua perusahaan yang tercatat pernah memiliki saham Kioson Komersial Indonesia, sebuah perusahaan teknologi dengan basis mitra UMKM. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kioson pernah mengumumkan perubahan nama kedua perusahaan ini, masing masing perusahaan sebelumnya bernama Sinar Mitra Investama dan Seluler Makmur Sejahtera[4][5].
Dalam pengumuman akuisisi yang ditampilkan di website, kedua investor baru ini memiliki niat untuk memperluas cakupan perbankan dengan sektor UMKM. Pada tahun 2021, bank ini mencatatkan di lantai bursa dengan kode BANK. Bank ini akan menjadi bank digital syariah full pertama di Indonesia, dimana aplikasi Aladin sendiri sudah dilaunch ke publik sejak 2022.
Bank ini teraffiliasi dengan Nojorono, produsen rokok terkemuka, melalui John Dharma J Kusuma sebagai pemilik saat ini.
{{row.prev_share | numberFormat}} ({{row.prev_percentage | numberFormat(2)}}%)
{{row.current_share | numberFormat}} ({{row.current_percentage | numberFormat(2)}}%)
{{row.change | numberFormat}} ({{row.change_percentage | numberFormat(2)}}%)