Bulan Purna
Siapa bilang alumni APDN/STPDN/IPDN (purna praja) hanya jago kandang? Saat ini ratusan putra putri purna praja telah mulai mengepakkan sayapnya di luar negeri.
Sebagai contoh, 6 (enam) orang purna praja terpilih menjadi pemimpin masa depan Asean sehingga di berikan penghargaan berupa kesempatan studi ke universitas di Amerika selama 1 – 3 bulan dalam kerangka Young Southeast Asean Leadership Initiative Program (YSEALI). Ada empat jenis fellowship yaitu Professional Fellows Program, Academic Fellows Program, YSELAI Regional Workshop (Summit) dan YSEALI Seeds / Grants Competition.
YSEALI Professional Fellows Program adalah program untuk pemimpin komunitas yang terbaik dari negara negara Asia tenggara di bidang masyarakat sipil, manajemen NGO, pemberdayaan masyarakat, legislative dan lingkungan untuk melakukan studi singkat di Amerika Serikat.
YSEALI Academic Fellows Program adalah program untuk siswa siswa cemerlang di negara negara Asia Tenggara yang akan menjadi pemimpin masa depan di masyarakatnya untuk melakukan studi singkat di Amerika Serikat.
Penghargaan yang diberikan oleh Kedutaaan Besar Amerika Serikat tersebut merupakan penghargaan prestisius yang tidak mudah di peroleh. Para pihak yang diberikan penghargaan adalah pemuda usia 18 – 35 tahun yang diharapkan akan menjadi pemimpin masa depan, sehingga diberikan kesempatan untuk belajar di universitas di amerika.
Petrus Antonius Rasyid (Professional Fellowship)
Pria ganteng asal Manggarai ini merupakan purna praja angkatan XII yang lulus tahun 2004. Berbagai penghargaan dia raih selama bertugas di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Dia mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Australia untuk studi Master of Public Policy di Australian National University, Australia. Kemudian dia mendapatkan penghargaan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat sebagai peserta YSEALI Program di Kansas, Amerika Serikat.
Dr. Sudarmono, SSTP, M.Sc (Professional Fellowship)
Sudarmono merupakan lulusan STPDN Angkatan XIII asal pendaftaran Sulawesi Selatan yang kemudian berdinas di kota Makasar sampai dengan jabatan Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan. Rupanya ketertarikan ke dunia akademik membawa dia kembali untuk mengabdi di kampus tercinta IPDN sebagai Kepala Sub Bidang Kerjasama. Dia menyelesaikan pendidikan Master Ilmu Administrasi di Universitas Hasanuddin dan Doktor bidang Pembangunan di National University of Malaysia. Dia mendapatkan penghargaan YSEALI dari Kedubes Amerika untuk melakukan studi di Oklahoma pada tahun 2016. Berbagai kesempatan untuk melakukan studi ke luar negeri juga diraihnya antara lain menjadi peserta Local Democracy Academy di Umea Universitet, Swedia tahun 2019, menjadi peserta G-20 Global Leadership Program di Seoul, Korea Selatan. Kini Sudarmono sedang merintis karir sebagai dosen di lembaga IPDN sekaligus menjadi salah satu pelopor promosi IPDN di kancah internasional.
Fathir Fajar Sidiq (Professional Fellowship)
Fathir, nama panggilannya merupakan alumni STPDN angkatan XIV asal pendaftaran Jawa Barat. Pasca lulus tahun 2006 dia bekerja di Bagian Protokol, Setda Depok. Saat ini dia sedang menyelesaikan studi S3 di Newcastle University setelah sebelumnya menyelesaikan S2 di Universitas Indonesia. Dia mendapatkan kesempatan berharga melalui penghargaan dari Kedubes Amerika dalam skema YSEALI Professional Fellows ke Texas karena di pandang sebagai salah satu pemimpin masa depan di negara negara ASEAN yang tidak hanya aktif di lingkungan kerja namun juga aktif di lembaga lembaga sosial.
IDFI SEPTIANI (Professional Fellowship)
Perempuan yang aktif sebagai Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi di Dinas Kominfo Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur ini merupakan purna praja angkatan XVI dari Kalimantan Timur. Karirnya yang cepat sangat didukung oleh kapasitas individu yang mumpuni, kepemimpinan yang handal dan keluwesan dalam pergaulan. Dia menyelesaikan Master di Universitas Mulawarman dan menyelesaikan internship seperti di Kota Amsterdam Belanda. Aktivitas dan inovasi dia dalam melaksanakan pelayanan diganjar penghargaan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat berupa kesempatan untuk internship di kota Northampton, Massacusset, Amerika Serikat pada tahun 2017.
Hasna A. Fadhilah (Professional Fellowship)
Putri manis angkatan XIX ini merupakan sosok sederhana namun mengispirasi dengan prestasi prestasinya. Ketertarikannya pada isu isu gender dan kebebasan beragama membawa dia untuk menyelesaikan pendidikan S2 di bidang Ilmu Politik di University of Essex, UK pada tahun 2016. Sejak lulus dari IPDN tahun 2011, dia memilih untuk membaktikan diri sebagai dosen di IPDN hingga saat ini menjabat sebagai Sekretaris Program D4 di IPDN. Dia aktif dalam berbagai diskusi dan seminar dibidang kebebasan beragama dan gender sehingga dia diberikan penghargaan berupa kesempatan sebagai Visiting Fellow at The Religious Freedom Institute di Washington DC, Amerika Serikat pada tahun 2019. Selain aktif di dunia kampus, dia juga mendorong para purna praja untuk meneruskan studi ke luar negeri dengan membuat grup Whatsapp berisi informasi pendidikan ke luar negeri.
MUHAMMAD IMMAWAN SYAHWALI (Academic Fellowship)
Purna praja angkatan XXVI ini baru saja menyelesaikan pendidikan di IPDN tahun 2019 dan melanjutkan karirnya di IPDN. Dia terpilih mendapatkan penghargaan sebagai Young Southest Asian Leaders Initiative (YSEALI) Academic Fellowship on Environmental Issues and Natural Resources Management, Visiting Scholar at University Of Montana, Missoula-Montana, USA.
Para purna praja tersebut berbagai pengalaman, dan tips untuk bisa meraih penghargaan YSEALI tersebut. Cerita tersebut dapat dilihat di link youtube berikut.
Kuswanto, SSTP, MURP, Ph.D
Jakarta, CNBC Indonesia - Usai purna tugas, Jokowi menikmati harinya. Di hari kedua ini, Jokowi terlihat makan di sebuah warung Bersama sang istri, Iriana.
Selengkapnya dalam program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (22/10/2024).
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Hari kedua menikmati masa pensiunnya, Presiden RI ke-7 Joko Widodo kedapatan sedang sarapan di warung sate kambing Mas Di yang berada di Kartasura, Selasa, (22/10/2024). Video Jokowi yang tengah jajan di sate kambing Mas Di ini bahkan viral di media sosial instagram.
Dalam rekaman video yang diunggah di story instagram @masdisate. Tampak Jokowi dengan kemeja putih lengan panjangnya sedang melayani permintaan foto selfi warga di warung tersebut. Dalam story instagram @jokowi sendiri juga diunggah video yang tengah menikmati sarapan dengan ibu Iriana Jokowi.
Menurut salah satu karyawan sate kambing Mas Di, Sulistiani. Jokowi dan Iriana datang pada sekitar pukul 09.00 kemudian meninggalkan warung sekitar pukul 10.00 WIB.
“Bapak (Jokowi) langsung pesan sate buntel, tongseng, dan gulai. Ibu (Iriana) sukanya sate buntel, kalau bapak tongseng,” ungkap Sulistiani
Dijelaskannya, Jokowi sendiri sudah lama menjadi langganan Sate Mas Di. Bahkan sejak masih berkecimpung di usaha perkayuan dan mebel.
“Sebelum jadi walikota, sering ke sini. Pas masih jadi juragan mebel,” kata Sulistiani.
Namun setelah menjabat sebagai Presiden ke-7 RI, Jokowi jarang datang ke sate kambing Mas Di. Hanya Iriana Jokowi yang masih sering berkunjung.
“Ibu sering ke sini, terakhir 2 minggu lalu. Bapak jarang, pas awal-awal jadi presiden itu. Ibu biasanya sama saudaranya, kadang berempat, berlima,” pungkasnya. Ando